Dampak Negatif Pacaran di Usia Muda merupakan hal yang umum dikalangan remaja. Meski banyak yang beranggapan bahwa pacaran dapat memberikan pengalaman berharga, namun tak dapat dipungkiri bahwa ada sejumlah dampak negative yang perlu diperhatikan.
Kamis, 27 September 2024 SMK Al Badar mengadakan seminar bersama Komisi Penanggulangan AIDS kabupaten Tulungagung dengan tema “Dampak Pacaran dikalangan Remaja – Aspek Kesehatan Seksual HIV/AIDS, Psikologis dan Dahsyatnya Kebiasaan Diri Etika Sopan Santun di Lingkungan Sekolah / Lingkungan Rumah”. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala SMK Al Badar, yakni Bapak Khoirul Anwar, S. Pd. dalam sambutan ini Bapak Kepala sekolah mengingatkan terkait dampak negatif yang ditimbulkan dari pacaran dan mengingatkan pentingnya menjaga etika sopan santun dimanapun kita berada.
Kegiatan selanjutnya adalah pengisian materi oleh Ibu Ifada Nur Rohmaniah, M. Psi. yang menjelaskan terkait beberapa dampak negatif dari pacaran sebagai berikut:
- Gangguan konsentrasi dan prestasi akademik, Ketika remaja terlibat hubungan romantis seringkali lebih memikirkan pasangan dibandingkan dengan tugas sekolah mereka. Perasaan cemas, merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi pasangan, atau bahkan seringnya bertemu dapat mengganggu fokus belajar. Akibat hal tersebut prestasi akademik siswa bisa turun.
- Hubungan di usia muda sering kali dibangun atas dasar cinta yang labil, hal ini dapat mengakibatkan emosional remaja tidak stabil akibat ekspektasi yang belum realistis dan konflik yang kerap terjadi.
- Keterbatasan Sosial, pacaran di usia muda sering kali membuat remaja berfokus pada satu hubungan saja, sehingga hubungan dengan teman sebaya bisa terabaikan.
- Dalam beberapa kasus, hubungan yang tidak sehat dapat memicu perilaku negatif diantaranya terpengaruh dalam mengonsumsi alkohol dan melakukan hubungan seksual.
Dampak Seks Pranikah, organ reproduksi remaja yang belum matang sehingga bisa menimbulkan resiko bila berhubungan seksual diantaranya:
- Kehamilan tidak diinginkan
- Remaja putus sekolah, dikeluarkan sekolah karena hamil diluar nikah
- Kanker servics
- Terdampak Infeksi Menular Seksual / HIV dan AIDS
HIV adalah virus yang merusak system kesehatan tubuh dengan infeksi dan menghancurkan sel CD4 yang merupakan salah satu jenis sel darah yang bagian dari system pertahanan tubuh. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah kondisi dimana HIV sudah pada tahap infeksi akhir.
HIV dan AIDS dapat menular melalui :
- Hubungan seks berganti ganti pasangan tanpa menggunakan kondom
- Penggunaan jarum suntik bergantian dengan yang terinfeksi HIV
- Penggunakan tato dan body piercing (termasuk tinta) yang tidak di sterilkan
- Penularan ibu ke bayinya dari proses kehamilan, melahirkan dan menyusui.
Dampak-dampak negatif tersebut dapat berdampak dapat kesehatan mental siswa, sehingga diperlukan panduan arah yang menentukan arah perjalanan untuk menata masa depan yang lebih baik. Maka dari itu remaja memerlukan untuk menginstall konsep diri selama 28 hari yang berbunyi :
- Saya adalah Remaja yang Antusias, Ramah, Mau Belajar, Berperilaku sopan dan baik.
- Saya remaja yang mampu memegang teguh nilai agama, norma social, boleh bergaul namun punya Prinsip.
- Saya remaja yang asertif, responsive, memiliki empaty, disiplin dan tanggung jawab.
- Saya memiliki pengendalian diri yang baik.
- Saya mampu menghindari Narkoba dan Alkohol
- Saya bisa mengendalikan diri dari Perilaku Seks Bebas
- Bagaimanapun situasinya, saya berkomitmen Sanggup Sekolah dengan baik untuk masa depan yang lebih baik.
Dalam meningkatkan Mutu, Kualitas Diri serta Etika Remaja perlu mendirikan Pondasi Kebiasaan baik.